Puisi - Perpisahan Itu Menyakitkan, Tapi Aku Harus Tegar !!!
Meskipun aku benar - benar mencintaimu, meskipun aku benar mengginginkan dirimu namun jika memang tuhan tidak merestuinya maka apa boleh buat aku harus tegar dan ikhlas.
Duhai, pangeran tampan? Dengarkanlah aku, aku ingin meminta satu hal padamu ukirlah namaku dalam sanubari hatimu yang terdalam.
Malam berganti siang, dan siang berganti malam, hatiku terus gelisah - gelisah memikirkan dirimu yang hingga kini tak kunjung kembali, kemanakah dirimu sebenarnya wahai pangeran tampan ??
Jika, jika dirimu tahun depan kembali lagi ? Ingin rasanya aku menggenggam erat tanganmu yang putih dan lembut dan tak akan pernah aku lepas lagi, agar hanya diriku saja yang mampu memilikimu seutuhnya bukan wanita lain.
Saat matahari tenggelam dari peredapannya, disitulah alam terlihat begitu indah dan mempesona.
Dulu, aku berharap bisa masuk ke dalam kehidupanmu, dulu aku berharap aku dan kamu bisa memadu kasih berdua hingga aku dan kamu tak bisa terpisahkan dan tak ada satupun yang bisa mengganggu.
Aku ingin memelukmu, terlalu bahagia dulu saat aku bisa mengenalmu hingga membuat hatiku berbunga - bunga kala itu.
Bahkan jika maut menjemputku nanti, aku ingin tuhan satukan kita di surga meski nyatanya kita terhalang jarak dan waktu.
Tapi siapa aku ?
Aku hanya gadis remaja biasa, yang akan terus berdoa pada tuhan, karena aku gadis remaja sungguh sangat mencintaimu, dan sungguh menggingginkan dirimu , dan tak ingin kehilanganmu slama - lamanya.
Begitu banyak hal yang ingin aku ketahui darimu. Aktivitasmu sehari - harimu bersama dengan temanmu, aktivitasmu bersama keluarga besarmu, hingga semua teman terdekatmu.
Hingga, aku terus berharap dan berharap bisa terus mengiringi langkahmu kemanapun kamu pergi.
Namun kini waktu telah berakhir , dan waktu ternyata bukanlah milikku lagi.
Aku sadar bahwa hidup tak selamanya mulus, dan aku sadar bahwa aku juga tak mampu menentukan hidup agar sesuai denganku, sekuat - kuatnya aku berusaha supaya aku bisa terus bersamamu? Namun jika tuhan tak merestui semua pasti akan cepat berakhir, dan semua pasti akan berakhir dengan kelukaan hati yang sungguh akan terus, dan terus membekas di dalam sanubari hati yang terdalam.
Sebesar cintaku padamu, sekuatnya aku mempertahankanmu tetapi jika kau memang berusaha untuk berpaling dariku? Dan berusaha untuk jatuh kepelukan wanita lain? Aku harus berkata apa, aku hanya mampuu belajar dari semua metamorgana kehidupan.
Meskipun aku benar - benar menggingginkanmu, meskipun aku benar - benar mencintaimu, tetapi jika tuhan tak merestuia aku dan kamu bersama hingga maut memisahkan aku harus apa? Aku hanya bisa ikhlas .
Aku bukannya putus asa dan langsung menyerah gitu aja bukan sama sekali, aku hanya gadis remaja biasa yang tak mampu melangkah lebih jauhdan jauh, jika memang realita yang ada membuktikan bahwa perpisahan adalah jalan yang terbaik untuk aku dan kamu? Maka aku akan terima dengan ikhlas meski kenyataannya sunguh berat.
Aku sadar kini perpisahan bukanlah akhir dari segala, karena dengan perpisahan itulah aku mampu mengerti dan aku mampu memahami bahwa perasaan itulah yang akan menentukan seberapa beratnya hati ini mampu bertahan dan mampu tersakiti dengan keadaan yang sesungguhnya.
Aku kini juga tak mahu lagi , dan tak mahu kepo akan perasanmu yang sesungguhnya padaku. Aku hanya ingin mengatakan satu hal padamu aku terluka, dan aku kini telah mampu melupakanmu.
Perpisahan adalah hal tersulit bagiku, dengan perpisahan aku jalani hari - hariku sendiri, sendiri tanpamu tanpa kehadiranmu dan tanpa tahu bagaimana kabarmu kini.
Separuh jiwaku telah pergi dan tak akan pernah kembali, sungguh aku kini telah kehilangan sosok penyemangat dalam hidupku.
Kehilanganmu, sungguh membuat hatiku terpukul dan membuatku terus dan terus terbayang - bayang akan wajahmu, senyummu yang indah, dan suaramu yang begitu merdu semeru kicauan burung di pagi hari.
Saat aku mencoba menatap matamu dengan tajam, jantungku berdenyup dengan kencang.
Namun, saat dimana dirimu berkata kita harus berpisah dan kita harus akhiri ini, kita harus mencoba hidup sendiri aku dengan kehidupanku dan kamu dengan kehidupanmu sungguh membuat hidupku semakin salah arah dan tujuan.
Cinta kadang membuat seseorang bahagia, dan cinta kadang membuat hidup menjadi lebih berarti, dan membuat penyemangat,namun kadang dengan hadirnya cinta membuat kehidupan semakin hancur dan hancur seperti itulah yang kini aku rasakan.
Hari demi hari kujalani dengan kesendirian, aku susah makan, aku jadi lebih menyendiri, aku susah tidur, dan akupun juga gampang sakit.
Namun sedalamnya hatiku mencintaimu, dan seberapa besarnya aku mengharapkan tulus cinta darimu? Dan nyatanya hatiku harus sakit - sesakit sakitnya karena perpisahan ini, aku harus sabar dan aku harus ikhlas , karena aku nyakin selama aku punya ayah, punya bunda, dan punya kakak perempuan tercantik yang baik hati aku yakin aku akan bahagia, dan aku yakin aku juga akan kuat menjalani hidup ini.
Walaupun kadang perpisahan antara aku dan kamu membuat hidupku semakin tidak berarti ? Tapi aku juga tidak akan mungkin larut dalam kesedihan yang akan membuat fisikku semakin lemah ? Dan lemah?.
Selain aku mencintaimu? Selain aku menggingginkanmu? Selain aku berharap lebih padamu? Ada ayahku, ada bundaku, ada kakak perempuanku tercantik yang mengharapkan aku bahagia dan mengharapkan fisikku kuat sekuat baja.
Memang sulit sih kehilangamu, tapi waktu akan terus berjalan. Jadi mahu tidak mahu aku harus terus berusaha menjalani hidupku dengan baik tanpa kehadiranmu disisiku lagi.
Tolong jangan tanyakan bagaimana aku melupakanmu? Tapi aku akan berusaha untuk menjauh darimu karena aku tak mahu fisikku terus menerus drob seperti ini hingga membuat ayahku, bundak, dan kakak perempuanku tercantik sedih dan harus rela mencarikan dokter terbaik buat kesembuhanku.
Perlu kau tahu sayang ? Aku adalah gadis remaja yang masih punya hati dan perasaan janganlah kau mempermainkan hatiku seperti ini, jika dulu memang kau tak suka padaku? Dan kau sudah jatuh ke pelukan wanita lain, Mengapa? kau beri aku janji - janji manismu itu ? Hingga aku terbuai oleh indahnya cinta. Mengapa? Mengapa?
Tamat
Komentar
Posting Komentar