Puisi - Kenangan Terindahku Bersama Sang Pujaan Hati !!!
Aku
lelah, aku lemas, aku capek, tuk menggejarmu, mengejar cinta yang sungguh
begitu sulit untuk ku raih, dan aku dapatkan.
Menunggumu
adalah hal yang paling menyebalkan dalam hidupku, dimana aku akan terus
berharap- berharap tanpa ada kepastian yang jelas.
Kini
tahun sudah berganti, sejalan dimana kenangan dan memori indah kita telah pergi
dan telah lenyap bagaikan ditelan ombak samudra luas.
Aku
bagaikan disampar petir di siang bolong, dimana saat itu aku mendapati kau
bermesraan dengan wanita lain, sungguh hatiku sakit.
Kini
kau telah pergi, kini kau telah menghilang, menghilang tanpa jejak.
Air
mataku terus menetes membasahi pipiku yang lembut, rinduku akan dirimu kini
telah terbawa angin, hujan, dan badai, dan kini tinggallah air mata kenangan.
Dirimu
memberikan janji – janji manis, dimana saat itu aku terlena, aku terbawa akan
indahnya cinta sampai – sampai aku lupa segalannya.
Kenyataan
yang kau tunjukkan kepadaku, sungguh membuat hatiku sakit, sungguh membuat
batinku berat, berat untuk melepasmu, berat untuk melupakanmu, dan berat untuk
menghapus kenangan indah akan dirimu.
Di
saat kau hendak menjauh dariku, kita sempat bertengkar hebat hingga kau membuat
harapanku akan dirimu dulu telah gugur bersamaan dengan gugurnya daun – daun.
Dalam
kesedihanku, nada – nada suaramu, wajahmu, dan tutur katamu yang lembut terus
tergiang – giang dalam telingaku.
Ya,
Meski kini kau tinggalkan luka hati yang begitu menyayat batin dan jiwaku, batin
ini masih sulit untuk memaafkan dirimu.
Sungguh
aku butuh waktu, waktu yang begitu lama hingga aku benar –benar bisa
melupakanmu, agar aku bisa memaafkanmu, dan hingga aku benar –benar bisa
membuka hatiku untuk kekasih yang baru.
Kau
pergi tanpa jejak, kau pergi dengan sejuta kebahagiaan, kau pergi tanpa ada
perasaan bersalah sedikipun.
Angin
menari sepoi – sepoi, hujan turun rintik – rintik dan membasahi dedaunan yang
hampir kering.
Langit yang dulu terlihat cerah, secerah mata
batinku melihat wajahmu yang begitu mempesona?kini langit itu telah berubah,
berubah menjadi gelap segelap impianku
tentang dirimu yang kini telah kau hancurkan.
Hujan
deras yang datang dari langit, telah menyapa keheningan malamku.
Menyapa
akan kerinduan, dan bertanya dimana dirimu kini berada?
Aku
tahu kini aku bukanlah siapa- siapa dirimu, aku juga tahu kalau aku tak pastas
tahu dimana dirimu berada kini, yang aku tahu hanya kenangan indah kita dulu
yang telah sirna, dan menggoreskan luka di hati.
Di
keheningan malam, dengan langit yang mulai gelap yang nampak hanyalah bintang –
bintang di langit akupun menunggumu.
Di
hawa pagi yang begitu sejuk, dingin, dan sunyi dengan ditemani kicauan burung –
burung yang berterbangan ke sana kemari, aku pun mulai berfikir, berfikir untuk
melupakanmu, berfikir untuk bangkit, berfikir untuk mencoba memulai hidup baru,
dan memulai untuk membuka hati, membuka hati untuk seseorang yang tepat yang
akan membuatku bahagia selama – lamanya.
Tamat
.........
Komentar
Posting Komentar